Minggu, 19 Juni 2011

KEUTAMAAN SHALAWAT

Imam Al-Bukhari menyebutkan dari ka’ab bin ‘Ajrah yang berkata bahwa Nabi ditanya: ”Ya Rasulullah, salam kepada Tuhan telah kami ketahui, namun bagaimana dengan shalawat?“ Rasulullah menjawab,”Katakanlah oleh kalian, Allahumma shali ‘ala Muhammad wa’ali Muhammad”.
Abu Sa’ad Al-Khudi berkata, ”Ya Rasulullah, ini adalah salam namun kami mengucapkan shalawat kepada Tuan? Rasulullah menjawab, ”Katakanlah oleh kalian ”Allahumma shali ’ala Muhammad wa’ali Muhammad’.
Imam Al-Bukhari menyatakan dalam shahihnya pada bagian Al-Tafsir, bahwa menurut Abu Al-’Aliyah, maksud shalawat dari Allah ini adalah sanjungan Allah terhadap Nabi Muhammad saw dihadapan malaikat-Nya. Sedangkan shalawat malaikat itu adalah do’a. Sementara Ibnu Abbas mengartikan Yushalluna ’alayyu sebagai Yubarrikun (mereka memberkati).
Dalam komentarnya atas Tafsir jalahinya tentang Surat Al-Ahzab ayat 56, Al-’Arif Al-shwi menyatakan bahwa didalam ayat tersebut tersirat satu dalil yang amat besar bahwa Rasulullah saw adalah tempat curahan rahmat dan makhluk yang paling utama secara mutlak. Qadi’ Iyadh berkata,”Seluruh Ulama telah sepakat, bahwa ayat ini menunjukan pengagungan dan pujian tehadap Nabi saw yang tidak terdapat pada selain beliau, ”Al-Hafizh Al-Sakhaw berkata: ” Fahr Al-Razi menjelaskan falsafah shalawat sebagai berikut:
Jika dikatakan bahwa, apabila Allah swt dan para malaikat-Nya telah memberikan shalawat kepada Nabi saw, lalu apa perlunya lagi kita bershalawat? Kamu mengatakan shalawat Nabi itu bukan karena beliau membutuhkannya bahkan shalawat para malaikat pun tidak dibutuhkannya setelah adanya shalawat dari Allah swt kepada Nya itu. Namun, semua itu adalah untuk menampakan kebesaran Nabi saw sebagaimana Allah telah mewajibkan atas kita berdzikir menyebut nama-Nya, padahal pasti Dia tidak membutuhkan semua itu. Namun semua itu adalah untuk menampakan kebesaranNya dan sebagai belaskasihan kepada kita supaya dengan adanya dzikir itu, Dia memberi kita pahala.

Sebagian hasdist Ahlul Bait tentang Keutamaan Shalawat

Nabi Muhammad saw bersabda: ”Siapa yang bershlawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalwat kepadanya 10 kali dan menghapus kesalahanya, menetapkan 10 kebijakan baginya dan kedua malaikat yang ada disisinya akan berlomba menyampaikan (salam) ruhku kepada dirinya.” (Al-Hadits)

Nabi Muhammad saw bersabda: ”Siapa yanhg disisinya namaku disbutkan lalu ia lupa bershalawat kepadaku, maka akan di lambatkan jalanya menuju surga.” (Al-Hadits)

Rasullullah saw bersabda: ”Jibril mendatangiku dan membawa berita gembira kepadaku, sesungguhnya Allah berfirman: ’Siapa yang bershalawat kepadamu (Muhammad) maka aku akan bershalawat kepadanya, siapa yang mengucap salam kepadamu (Muhammad) maka aku akan mengucap salam kepadanya’ Maka akupun sujud syukur karena hal itu.” (Al-Hadits)

Nabi Muhammad saw bersabda: ”Siapa yang bershalawat kepadaku 3 kali di siang hari dan 3 kali di waktu malam karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah berhak mengampuni dosa-dosanya untuk malam dan siang harinya.” (Al-Hadits)

Imam Ja’far bin Muhammad Al-Shadiq berkata bahwa Rasullullah saw bersabda: ”Keraskan suara kalian dalam bershalawat kepadaku, sesungguhnya shalawat itu menghilangkan nifaq/ sifat munafiq.” (Al-Hadits)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar