Senin, 20 Juni 2011

NASKAH DRAMA "RAHASIA"

Karya ANTUNG FIRMANDANA

 PARA TOKOH:

1. Pak Gatot : seorang pria berusia 42 tahun, pengusaha kaya, memiliki rambut pendek rapi, kumis yang tebal, memakai kacamata, agresif dan pandai merayu wanita.
2. Ibu Maria /Istri Pak Gatot : seorang wanita berusia 40 tahun, badan sedikit gemuk, sombong, angkuh, dan pencemburuan.
3. Mona/Anak Pak Gatot : seorang gadis berusia 17 tahun, masih SMA, anak semata wayang, manja, sombong, mudah marah dan sangat mencintai ayahnya.
4. Beti / Gay : pria gemulai berusia 23 tahun, pacar pak Gatot, tinggi sedang, rambut cepak, pakai bando dan bawa kipas di tangan, centil dan berpenampilan mencolok, pacar pak Gatot.
5. Ririn /Sekertaris Pak Gatot : seorang wanita karier berusia 25 tahun, cantik, rambut panjang, tinggi sedang, badan semok, pandai merayu dan selingkuhan pak Gatot
6. Rika /Mahasiswi) : seorang remaja 20 tahun, cantik, rambut sedang, berpenampilan sederhana, manja, agresif, pacar Pak Gatot.
7. Pak Jarot/Ayah Rika : seorang pria berusia 42 tahun, berbadan besar, brewokan, dan pemarah.



 SETTING:

Panggung di bagi menjadi 2 tempat. Tempat pertama adalah ruang tamu sebuah rumah dimana terdapat sofa/kursi mewah di dalamnya yang menghadap penonton. Tempat kedua adalah sebuah taman kota dimana muda-mudi bisa memadu kasih, disana terdapat kursi panjang, taman bunga kecil, lampu taman yang menghadap ke penonton.


SINOPSIS

Kisah yang menceritakan tentang rahasia yang dimiliki oleh Pak Gatot. Pak Gatot memiliki banyak kekasih dari berbagai kalangan. Dia berusaha menutupi hal itu dari keluarganya namun disisi lain kekasih-kekasihnya menuntut pertanggung jawaban mengenai status mereka. Akankah rahasia Pak Gatot akan terbongkar.
Saksikanlah…

BABAK I
(Setting menggambarkan sebuah rumah, nampak Pak Gatot dan sekretarisnya Ririn sedang mabuk dalam kenikmatan cinta, lampu biru perlahan menyala menyorot kursi tamu diiringi musik)

1.Ririn : Apakah istri bapak tidak curiga. Nanti kalau kita ketahuan berdua disini kan bisa berbahaya pak? (tanya Ririn dengan gelisah)
2.Pak Gatot : Tenang saja. Istriku masih lama pulangnya. Dia masih sibuk dengasn urusan-urusannya. Mona juga jam segini masih di Sekolah dan sore nanti baru pulang. Kita masih bisa menggunakan waktu ini untuk bersenang-senang. (Gatot meraba-raba punggung Ririn)
3.Ririn : Baiklah kalau begitu. (perlahan Ririn melepas pakaiannya lampu biru menerangi mereka berdua). Ah..ah..ah..ah..ah.. (terdengar suara mendesah dan jeritan Ririn saat melakukan hubungan badan dengan bos Pak Gatot di balik kursi tamu, nampak kursi berdencit bergoyang dengan pakaian berhamburan diatasnya, lalu kemudian lampu biru padam)
4. Pak Gatot : Kau memang sangat hebat Rin, kau mampu memuaskan hasratku yang telah lama terpendam, tidak seperti istriku yang selalu sibuk dengan arisan-arisannya serta urusan lain. Dia tidak bisa memuaskanku, tetapi kau mampu melakukannya dengan sempurna (sambil mencolek dagu Ririn dengan lembut).
5. Ririn : Tidak juga. Serangan Bapak memang sungguh luar biasa, saya saja hampir tidak bisa bernafas tadi. (jawab Ririn dengan halus sambil merapikan pakaian kerjanya).
6. Pak Gatot : Nampaknya kau sangat hebat bisa menahan serangan dariku? (Pak Gatot memulai pembicaraan dengan Ririn sambil mengancingkan baju putih lengan panjangnya, lalu merapikan pakaiannya)
7. Rinrin : Bapak terlalu berlebihan memuji saya. Apakah kita tidak sebaiknya kembali ke kantor Pak. Jam makan siang sudah selesai. (Ririn melihat jam tangannya). Nanti jam 2 siang kita ada rapat dengan bapak Walikota di kantor.
8.Pak Gatot : Ok. Kita berangkat sekarang. Sebaimya kita tidak mengecewakan Bapak Walikota. Lain kali kita akan lanjutkan lagi senang-senangnya.
9. Ririn : Dengan senang hati pak. Kapanpun Bapak mau, saya selalu siap. (jawab Ririn dengan senyum, lampu perlahan padam diiringi musik).
BABAK II
(Setting menggambarkan sebuah taman kota, nampak Beti sedang duduk di kursi taman menunggu kedatangan pak Gatot, lampu perlahan menyala diiringi musik)

10. Beti : (Beti sedang duduk santai di kursi taman memakai bedak dipipinya lalu menggunakan lipstik) Aku sudah keliatan cantik seperti cleopatra. Manasih si yayang kumis. Kok lama banget datangnya (Beti mengluarkan kipas dari dalam tasnya) Padahal eke kan sudah dandan cantik-cantik (Beti duduk di kursi sambil melihat jam di tangannya)
11. Pak Gatot : (Pak Gatot muncul dari samping panggung membawa setangkai bunga buat pacarnya. Dia mendekati Beti secara perlahan) Apa kabar sayangku Beti? (Beti melihat ke belakangnya, lalu membuang muka karena kesal menunggu Pak Gatot yang datang terlambat) kenapa?
12. Beti : Kok lama banget sih, akukan sudah tungguin disini dari tadi. (Beti bicara dengan nada kesal)
13. Pak Gatot : Maaf sayang tadi aku ada banyak urusan di kantor. Tapi aku kan sekarang sudah datang dan berada didekatmu. Apakah kamu tidak kangen? (Pak Gatot merayu Beti)
14. Beti : Mulai deh jurus gombalnya keluar. (Beti tak menghiraukan perkataan Pak Gatot)
15. Pak Gatot : Tidak sayang. Aku tidak gombal. Aku janji tidak akan datang telat lagi.
16.Beti : Benar ya. Janji yayang kumis tidak datang telat lagi?
17. Pak Gatot : Iya. Yayang kumis janji tidak akan datang telat lagi. Sekarang Beti liat dong apa yang yayang kumis bawa ( Pak Gatot menujukkan setangkai bunga dan sebuah gelang buat Beti)
18. Beti : Wah.. cantik sekali bunganya. Dan gelangnya bagus. Makasih ya. Yayang kumis. (Beti mencium pipi pak Gatot tanda bahagia) jadi hari ini kita jalan kemana?
19. Pak Gatot : Bagaimana kalau kita ke Mall aja. Shoping. Ke salon, terus nanti kita nonton film di bioskop..? Gimana?
20. Beti : Wah boleh juga itu judulnya aja lucu. Ayo kita berangkat. (Beti dan Pak gatot keluar panggung dengan berangkul mesra, lampu perlahan padam diiringi musik).


BABAK III
(Setting menggambarkan sebuah taman kota, nampak Rika sedang duduk sambil memencet tombol telepon genggannya di kursi taman, lampu perlahan menyala diiringi musik)

21. Rika : Dimana sih dia. Kok lama banget ngga ada muncul-muncul. (Rika berjalan mondar-mandir di sekitar taman)
22.Pak Gatot : (Datang dari belakang menutup mata Rika) Apakabar sayang? Sudah lama ya, nungguinnya?
23.Rika : (Rika melepas pegangan tangan pak Gatot lalu duduk di kursi taman) Mas kok lama banget sih. Janjinya kan jam 2. Sekarang sudah jam 3. Telat 1 jam nih.
24.Pak Gatot : Iya. Sayang. Mas minta maaf. Tadi ada meeting ketemu klien dari luar kota. Jadi maafin ya kalau sedikit terlambat
25.Rika : (Rika menunjukkan semua jari tangannya) Ini kan sudah ke 10 kalinya mas datang terlambat terus. Masa masih terlambat juga sih.
26.Pak gatot : Ya. Sayang. Mas minta maaf lain kali mas janji datang tepat waktu. Mas tidak akan bohong.
27.Rika : Beneran ya. Kalau bohong atau ingkar janji pokoknya akan dapat sangsi dari Rika. Kalau tidak, jangan pernah hubungin atau mengajak Rika ketemuan lagi.
28.Pak Gatot : Jangan dong sayang. Pokoknya mas janji tidak akan datang telat lagi. (Pak Gatot memelas)
29. Rika : Harus. Pokoknya sekarang ada sangsinya. Dan sangsinya adalah mas harus belikan Rika sebuah mobil. Masa punya cowok kaya raya seperti mas Gatot tapi pacarnya naik angkot. Tidak etis dong. Apa kata orang-orang. (Rika memarahi pak Gatot)
30. Pak Gatot : Ya. Sudah. Pokoknya kalau mas datang terlambat lagi. Mas belikan Rika mobil deh.
31.Rika : Loh kok nanti sih mas. Rika mau mas belikan mobil sekarang. (Rika menatap Pak Gatot dengan kesal)
32.Pak gatot : Aduh..sekarang mas tidak bawa uang. Besok aja ya. Pokoknya mas janji besok belikan Rika mobil baru
33. Rika : Beneran ya. Pokoknya awas kalau bohong. Nah sekarang mas harus temanin aku. Banyak yang ingin Rika beli nih. Kita ke mall yuk belanja terus nonton deh..
34. Pak Gatot : Yang penting Rika bisa memuaskan Mas Gatot. Dan mas akan penuhi semua keinginan Rika.
35. Rika : Ya sudah. Kalau begitu kita jangan buang waktu lagi. (Mereka berdua bergandengan tangan keluar panggung)

BABAK IV
(Setting menggambarkan ruang tamu rumah keluarga Pak Gatot yang sedang berduka karena kepergian pak Gatot secara tiba-tiba, tampak Ibu Maria dan anaknya Mona sedang dudu disamping jenazah Pak Gatot, terdengar suara tahlil, lampu perlahan menyala diiringi musik yang sedih dan memilukan)

36.Bu Maria : (Menangis tersedu karena di depan jenazah suaminya pergi) Bapak....tega sekali bapak meninggalkan kita berdua disini. Mana janji bapak yang akan menjaga kami berdua selamanya. (Bu Maria mengusap air matanya dengan tisu)
37. Mona : (Menangis penuh haru) Bapak...siapa yang akan melindungi kami pak. Siapa yang akan temanin Mona belajar, ambil raport ke sekolah, ngajarin Mona main musik. Kalau tidak ada bapak Siapa...jangan pergi pak...jangan tinggalin Mona pergi... (Ririn masuk dari pintu tamu)
38.Ririn : (Ririn datang dalam keadaan hamil 4 bulan langsung mendekati mayat pak Gatot sambil menangis). Bapak... kenapa bapak cepat sekali meninggalkan Ririn...
39. Bu Maria : Siapa kamu kok tiba-tiba masuk ke rumah lalu menangisi jenazah suami saya?
40.Ririn : (Ririn berbicara sambil menangis) Pak Gatot adalah kekasih saya. Saya telah hamil 5 bulan dan anak yang ada dalam kandungan saya adalah anaknya Pak Gatot.
41. Bu Maria : (Terkejut) Apa!! Kau pasti berbohong. Tidak mungkin. Kau pasti ingin mengambil kesempatan untuk mengambil harta keluarga kami.
42.Ririn : Tidak. Saya tidak bohong. Saya adalah sekretaris bapak di kantor. Dan kami telah menjalin hubungan cinta selama setahun. (Saat Ririn dan Bu maria berdebat tiba-tiba Beti datang dari pintu menjerit dengan histeris, lari mendatangi mayat Pak Gatot
43. Beti : (Beti menangis meraung-raung) Mas kumis, kenapa mas kumis meninggalkan Beti. Beti sayang dengan mas kumis. Beti cinta sama mas kumis. Jangan tinggalin Beti mas...jangan pergi...
44. Bu Maria : Apa lagi ini.? Heh ngapain kamu nyelonong masuk ke rumah saya. Siapa kamu ini.? Datang-datang menangisi jenazah suami saya.??
45. Beti : Saya Beti pacarnya mas kumis. Saya sudah berpacaran dengannya selama setahun ini. Saya terkejut mendengar kematian mas kumis.
46. Mona : Apa!!! Kebohongan apa lagi ini. Kau pasti salah orang. Ayahku itu laki-laki normal. Tidak mungkin menyukai orang aneh seperti mu.
47. Ririn : Hehh dasar banci kaleng. Kamu pasti berbohong. Kamu itu orang gila nyasar. Datang-datang mengaku pacar Pak Gatot. Dasar pendusta.
48. Beti : Apa kamu bilang... jangan sembarangan kalau bicara. Kamu itu yang pembohong. Dasar pelacur. Kamu pasti penjual diri di ponggir jalan. (Tiba-tiba percecokan mereka berhenti, pak Jarot masuk berteriak-teriak masuk ke rumah Bu maria membawa anaknya Si Rika)
49.Pak Jarot : Dimana si Gatot..dimana si Gatot...Dia harus bertanggung jawab atas kehamilan anak saya si Rika. (Rika tertunduk malu)
50. Bu Maria : Siapa anda mau apa datang kemari??
51. Pak Jarot : Saya kesini minta pertanggung jawaban si Gatot. Anak saya telah mengandung 3 bulan hasil hubungannya dengan Si Gatot.
52. Mona : Hehh kalau ngomong jangan sembarangan. Teriak-teriak lagi di rumah orang. Dasar laki-laki tua bangka tak tau diri. Rasakan ini. (Mona menedang selangkangan pak Jarot, diapun tersungkur kesakitan, seketika itu anaknya yang melihat ayahnya disakiti tidak terima)
53. Rika : Apa yang kamu lakukan. Mengapa kau menyakiti ayahku. (Rika lalu menjambak rambut Mona. Mereka berkelahi saling menjambak)
54. Ririn : Heh banci tadi kamu bilang aku pelacur. Kau itu dasar orang gila sinting. Rasakn ini. (Ririn berkelahi dengan Beti. Mereka saling menjambak dan mencakar)
55. Bu Maria : (Suasana rumah menjadi kacau tak terkendali, Bu Maria menjadi shock, dia berteriak) Berhenti...berhenti...berhenti kalin semua. (tiba-tiba Bu Maria memegang jantungnya. dia terkena serangan jantung lalu jatuh dan meninggal. Perkelahianpun berhenti. Mona langsung mendatangi tubuh ibunya yang tersungkur tak bernyawa).
56. Mona : (berteriak histeris) Ibu...ibu...ibu.... (lampu perlahan padam pertunjukkan selesai)

Ditulis di Samarinda, 04 Oktober 2009 pukul 09.19
Selesai di Samarinda, 07 Juni 2011 pukul 10.54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar